Sejarah Perkembangan Jam Tangan Di Dunia

Sejarah Perkembangan Jam Tangan Di Dunia

Sejarah Perkembangan Jam Tangan Di Dunia – Jam tangan merupakan suatu perkembangan dari jam saku yang sudah ada terlebih dahulu. Konsep jam tangan sendiri sudah ada sejak abad ke-16 berupa “jam lengan” pemberian Robert Dudley kepada Ratu Elizabeth I dari Inggris.

Namun, kebanyakan menganggap bahwa pencipta jam tangan pertama ialah Abraham-Louis Breguet untuk Caroline Murat, saudari Napoleon dan ratu Napoli. Pada awalnya jam tangan dikenakan oleh para wanita saja seperti gelang, namun kemudian mulai bermunculan jam tangan untuk pria menggantikan jam saku mengingat kepraktisannya untuk aktivitas misal pada tentara dan pilot.

Jam tangan yang sebelumnya merupakan jam saku dengan gelang atau strap kulit perlahan-lahan juga berubah. Semenjak Perang Dunia I, dengan perlunya jam tangan di medan perang untuk mengkoordinasikan taktik dan strategi, serta banyak pria yang terjun menjadi tentara, popularitas jam tangan di kalangan pria pun semakin naik.

Mulai tahun 1923, John Harwood menciptakan jam tangan dengan automatic winding pertama, yang memudahkan pemakai sehingga tidak perlu melakukan winding pada jam secara manual terus-menerus. slot indonesia

Berikut ini perkembangan  jam tangan dari zaman ke zaman.

1. Pocket Watch

Sejarah Perkembangan Jam Tangan Di Dunia

Seiring perkembangan jaman, jam mulai ditemukan mulai dari jam saku di abad ke-16 berupa “jam lengan” pemberian Robert Dudley kepada Ratu Elizabeth I dari Inggris. Meskipun banyak perdebatan tentang pencipta jam tangan yang pertama kali adalah Abraham-Louis Breguet yang membuat jam untuk Caroline Murat, saudari Napoleon dan ratu Napoli.

2. Wristwatch

Penggunaan jam saku pada saat itu sedikit merepotkan, ditambah lagi semenjak Perang Dunia I dimulai. Jam tangan sangat diperlukan oleh para prajurit di medan perang untuk mengkoordinasikan taktik dan strategi. Karena banyaknya pria yang terjun menjadi tentara, popularitas jam tangan di kalangan pria pun semakin naik.

Setelah selesai dengan Perang Dunia I, di tahun 1924 Kinttaro Hattori memperkenalkan Seiko ke dunia. Jam tangan pertama yang menggunakan baterai sebagai penggeraknya. Mengalahkan jam tangan yang memiliki penggerak Automatic yang terlebih dahulu tercipta.

Memperkenalkan jam tangan dengan penggerak baterai ke dunia setelah banyak masyarakat yang menggunakan jam tangan mekanikal bukan lah hal yang mudah.

3. The Quartz Crisis

Setelah sempat menarik kembali jam tangan yang sudah beredar di pasaran pada masa itu, Seiko mencoba memperbaiki case bagian belakang pada jam buatan nya yang sempat menjadi permasalahan sehingga membuatnya ditarik dari pasaran.

Hingga pada tahun 1970 jam tangan quartz semakin populer karena berbagai kelebihan yang di tawarkan jam tangan quartz dibanding dengan jam mekanikal. Kelebihan dari jam tangan quartz sendiri adalah tingkat akurasi nya yang baik, biaya produksi yang lebih kecil, sehingga mampu menurunkan harga jual dari pada jam tangan mekanik lain nya.

Sebagai pemilik jam tangan quartz kamu juga tidak perlu berulang kali mengatur ketepatan waktu seperti yang biasa di lakukan pada jam tangan mekanikal. Daya tahan jam tangan quartz sangat tahan lama, ada yang bertahan hingga 1-2 tahun atau 2-3 tahun, untuk jam tangan dengan fitur Chronograph bahkan bisa bertahan hingga 4-5 tahun.

4. Digital Watch

Setiap kali kita melihat tampilan layar LED atau pun LCD yang menunjukkan waktu mungkin kita berpikir bahwa itu merupakan satu teknologi yang baru. Namun sesungguhnya, manusia sudah bermain tidak hanya dengan jarum dan bayangan penunjuk, tetapi juga dengan tampilan angka langsung sejak dahulu kala. Bahkan, tampilan digital ini sudah ada sebelum jam tangan bertenaga listrik muncul.

Sejarah Perkembangan Jam Tangan Di Dunia

Semua diawali dari satu mekanisme yang disebut jump-hour mechanism, pertama kali diketahui dipakai pada jam saku oleh Blondeau untuk Raja Louis-Philippe d’Orléans tahun 1830-an dan kemudian diproduksi secara semi-masif oleh Josef Pallweber tahun 1883. Pada jam biasa, terdapat jarum jam yang berputar menunjukkan waktu.

Melalui mekanisme ini, pada dial terdapat lubang di mana di balik lubang itu angka jam dan menit masing-masing berada di piringan tersendiri yang terus berputar, dan waktu saat itu ditunjukkan dari angka apakah yang terlihat dari lubang tersebut.

Mekanisme ini kemudian diterapkan pada jam saku oleh Cortébert dan IWC, namun Cortébert-lah yang pertama kalinya menerapkan jump-hour mechanism pada jam tangan. Jam-jam seperti ini ada yang masih menggunakan jarum detik maupun murni dari roda yang berputar. Uniknya, desain jam tangan seperti ini ternyata masih diproduksi hingga sekarang.

Jam dengan model modern seperti Oris Artelier Jumping Hour pun cukup mengacu dari desain seperti ini. Hal ini terlihat dari pergerakan angka jam yang “melompat” sehingga muncul nama “jump hour”. Selanjutnya dikembangkan pula Plato Watch yang menjadi pionir jam digital berbasis kartu yang masih ada hingga sekarang, namun tidak diterapkan pada jam tangan.

Sejarah jam tangan digital pun langsung melompat ke tahun 1970an di mana Hamilton Pulsar yang menjadi jam digital elektronik pertama di dunia muncul.

Jam yang terinspirasi dari film legendaris 2001: A Space Odissey karya Stanley Kubrick itu awalnya masih mahal, sudah mulai menggunakan teknologi LED yang masih boros tenaga dan bahannya pun dari emas 18 karat.

Mulai tahun 1975 jam digital menjadi terjangkau sejak Texas Instruments mulai memproduksi secara massal jam LED dalam case plastik. Harga jam tangan yang miring ini kemudian selanjutnya memaksa merk Pulsar dijual kepada Seiko, bahkan juga menjadi senjata makan tuan bagi Texas Instruments untuk meninggalkan industri jam salah satunya disebabkan jam tangan digital semakin murah sehingga profit semakin menurun.

Sejak dimulainya quartz revolution, industri jam Jepang menjadi pihak yang paling diuntungkan. Jam digital elektronik yang memang berdasarkan teknologi quartz pun berkembang pesat. Awalnya, Seiko-lah yang menjadi pemain utama dalam segmen ini. Seiko pun mengembangkan 06LC tahun 1973 yang menjadi jam digital berbasis LCD pertama di dunia.

Dibandingkan dengan jam LED, jam LCD lebih hemat tenaga sehingga ke depannya jam tangan LCD lebih banyak beredar. Industri jam tangan Swiss juga ikut memproduksi prototipe jam tangan LCD yang disuplai oleh Brown, Boveri & Cie. Perusahaan ini awalnya pula menyuplai LCD ke satu perusahaan yang kemudian akan muncul sebagai raksasa jam tangan digital: Casio.

Dengan semakin berkembangnya teknologi ternyata semakin membangkitkan industri jam tangan digital. Para produsen akhirnya memiliki solusi untuk mencapai margin keuntungan yang lebih baik: menambah fitur. Mulai tahun 1980an hingga beberapa dekade ke depan dimulailah perkembangan jam tangan digital besar-besaran.

Fitur-fitur antar produsen ada yang khas produsen tersebut namun banyak pula yang diterapkan oleh produsen-produsen lain. Seiko memproduksi TV Watch dan berbagai macam model lain. Bahkan pada periode ini jam tangan digital Seiko menjadi jam tangan yang dipakai dalam film-film James Bond. Citizen mengeluarkan jam digital dengan radio, voice memo, dan fungsi chronograph.

Casio mengeluarkan model-model yang bisa untuk memainkan game, mendeteksi suhu, memiliki built-in GPS, menerjemahkan kata-kata bahasa Jepang ke bahasa Inggris, memiliki kamera dan lain-lain, termasuk juga mulai 1983 dirilis salah satu keluarga jam tangan digital paling ikonik sepanjang masa: G-Shock. Dari Amerika pun muncul merk Timex dengan line-up jam digitalnya terutama Datalink yang dapat disambungkan ke komputer.

Perkembangan jam tangan digital di era seperti ini tentu terus berjalan dan tidak terhenti, hingga saat ini kita melihat satu bentuk hasil perkembangan jam digital yang paling fenomenal saat ini: smartwatch.

Tentu ke depan akan semakin banyak hal-hal yang semakin ditingkatkan dan berbagai macam fitur-fitur menarik yang akan kita lihat baik dari jam digital tradisional maupun smartwatch, bahkan bukan tidak mungkin batasan antar keduanya semakin kabur seiring perkembangan teknologi.