Pengusaha Jam Tangan Tersukses Irwan Mussry

Pengusaha Jam Tangan Tersukses Irwan Mussry

Pengusaha Jam Tangan Tersukses Irwan Mussry – Pengusaha jam tangan mewah, Irwan Mussry, kembali menjadi sorotan publik setelah resmi menikahi Maia Estianty.

Selepas perhelatan Asian Games 2018, ada beberapa pebulutangkis Indonesia yang mendapatkan hadiah istimewa, yakni berupa jam tangan mewah. Tak tanggung-tanggung, harga dari setiap jam yang diberikan berkisar 70-100 juta rupiah. Usut punya usut, sosok kaya raya yang memberikan hadiah secara percuma tersebut adalah Irwan Mussry. Ia adalah pemilik dari Time International yang merupakan distributor berbagai jam tangan mewah di Indonesia. slotonline

Semenjak saat itu, sosok Irwan Mussry terus diburu terlebih lagi ia menikahi selebritis tanah air, Maia Estianti. Gaya hidup mewah juga seringkali ia perlihatkan, salah satunya adalah dengan memiliki pesawat jet pribadi. Sebenarnya, siapa itu Irwan Mussry dan kenapa ia bisa memiliki kekayaan yang cukup besar?

Pengusaha Jam Tangan Tersukses Irwan Mussry

Irwan Mussry merupakan seorang pengusaha yang lahir di Surabaya, Jawa Timur. Ia lahir dari orang tua campuran, yakni ayah yang berasal dari Arab Saudi dan ibu yang besar di Solo. Sejak kecil, Irwan memang dilatih untuk mampu mencari uang sendiri. Lebih lanjut, ia juga telah diwarisi jiwa wirausahawan lantaran sang ayah merupakan pengusaha di bidang otomotif dan juga fashion.

Dari akun Instagram pribadinya @irwanmussry, ia mencantumkan keterangan sebagai bagian dari jaringan bisnis jam tangan mewah, timeinternational.co.id. Bahkan dalam salah satu unggahan di Instagram, Irwan disebut sebagai bos dari usaha jam itu dan merayakan ulang tahunnya bersama karyawannya. Irwan juga pernah bertamu ke Puri Mangkunegaran di Solo, Jawa Tengah, karena bekerja sama untuk Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IX.

Di usia yang beranjak 13 tahun, Irwan pun hijrah dari Indonesia ke Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikan di sana. Walaupun masih terlalu kecil untuk mencari uang sendiri, ia tetap gigih bekerja secara serabutan, mulai dari pembersih kaca atau jendela serta menjadi pengantar surat. Semua dilakukannya agar bisa mencari uang secara mandiri. Dari situ pula, hasrat dan keinginan untuk menjadi seorang wirausahawan semakin besar.

Setelah menyelesaikan sekolahnya, ia pun memilih kembali pada tahun 1978. Ia pun berpikir untuk memulai sebuah bisnis usaha yang berbeda dari kebanyakan yang telah ada di Jakarta. Sembari mencari, ia juga sempat mengikuti perlombaan World Champion Race (WCR) yang digelar di beberapa negara besar di dunia. Lantas, bagaimana caranya bisa membuat Time International dan menjadi kaya seperti saat ini?

“Saya memulai bisnis karena mengalami pengalaman buruk dari sebuah dealer jam tangan mewah di Indonesia. Mereka menjual salah satu produk (jam tangan) terbaik di dunia sayangnya mereka tidak memiliki pelayanan berkualitas. Andai saja mereka bisa membuat saya bahagia, saya pasti akan menjadi salah satu pelanggan mereka saat itu,” kata Irwan Mussry mengenang masa lalunya.

Lebih lanjut, Irwan juga melanjutkan ceritanya kepada The Jakarta Post mengenai seorang wanita. Kala itu, wanita tersebut ingin mempertanyakan masalah benang tasnya yang rusak. Karena perilaku salesperson yang buruk, wanita tersebut enggan membeli tas kedua seharga 4 ribu dollar padahal dia sangat tertarik untuk membelinya.

Bagi seorang pengusaha berusia 55 tahun asal Surabaya itu, pelanggan merupakan seorang raja. Jadi, jika Anda mau menjadi seorang pebisnis, Anda harus bisa memuaskan pelanggan Anda. Berawal dari pengalaman buruk tersebut, Irwan akhirnya memutuskan untuk terjung langsung ke industri jam tangan mewah. Tak butuh waktu lama, ia mengontak jam tangan terkait untuk melakukan kerjasama dengan konsep yang unik.

Setelah berhasil bekerja sama dengan jam tangan terkait, Irwan Mussry pun langsung membuat Time International. Time International sendiri merupakan sebuah distributor atau grup retail yang menawarkan berbagai jam tangan mewah kelas dunia, seperti Rolex, Watch, Alpina hingga Berluti.

Pada tahun 2014, Time International memasuki periode yang sangat membahagiakan. Sebab, menurut sang pemilik, perusahaannya tersebut mengalami peningkatan yang signifikan, baik dalam segi produk dan juga omset yang didapatkan. Lebih lanjut, Irwan juga menambahkan jika konsumen yang menginginkan jam tangan mewah bukan lagi dari golongan tua melainkan juga anak muda. Target pasar pun mengalami pergeseran dan menjadi lebih luas.

Peningkatan yang dialami oleh Time International ternyata memang telah terlihat dari sebuah riset yang dilakukan oleh Bain & Company. Menurut mereka, pertumbuhan konsumen barang mewah di Asia Tenggara, khususnya di Malaysia, Indonesia, Vietnam dan Thailand memang berkembang pesat sebanyak 11%. Jumlah tersebut bahkan lebih besar dibandingkan dengan skala global yang hanya sekitar 6%.

Untuk skala Asia Tenggara, Singapura masih menjadi pasar yang menggiurkan di kawasan Asia Tenggara. Time Indonesia juga telah mengetahui hal tersebut. Oleh karena itu, mereka telah memiliki toko di kawasan Marina Bays sejak tahun 2011 silam.

Sebagai seorang pebisnis, Anda tidak boleh mengutamakan idealisme. Hal itulah yang membuat pengusaha berusia 55 tahun tersebut dapat terus mengembangkan lini usahanya. Sebagai bukti jika dirinya jeli dalam melihat peluang adalah dengan membuka Chanel Beauty pada tahun 2016 dan dilanjutkan dengan merilis toko untuk Innisfree dan Laneige di Indonesia yang dimiliki oleh Amore Pacific, perusahaan kecantikan asal Korea Selatan.

Pengusaha Jam Tangan Tersukses Irwan Mussry

Target dari Irwan sangat jelas yakni untuk memanjakan kaum wanita dengan kosmetik asal Negeri Ginseng. Ya, tren kecantikan asal Korea Selatan memang sangat berkembang pesat, bukan hanya di Indonesia melainkan dunia. Kenapa? karena tren K-Beauty sudah menjadi pusat kecantikan di seluruh dunia.

Segmentasi pasar dari kosmetik pasti sangat berbeda dengan jam tangan mewah. Dari hal kecil tersebut dapat terlihat jika target market yang tengah diincar oleh Irwan merupakan kaum yang lebih muda dari sebelumnya. Tak menutup kemungkinan jika dirinya akan kembali membuat bisnis di bidang lain, seperti kuliner ataupun properti.

“Saya ini bukan kolektor. Tetapi karena saya terjun di bidang ini, otomatis secara natural saya mengoleksi. Dan jam bagi saya itu ada story-nya. Misalnya membeli merek A. Jam pertama dulu sekali saya beli merek Casio itu karena ada kebutuhan jam tangan digital untuk rally mobil. Nah itulah story setiap jam tangan,” jelasnya. Baginya, menggunakan jam tangan tak harus dilihat dari segi harga dan gengsi. Akan tetapi dia mencocokkannya dengan mood suasana hati hari itu dan kecocokan dengan busana yang dikenakannya. “Sesuai mood lalu matching atau tidak,” ujarnya tersenyum.

Ditanya berapa jumlah dan harga termahal, Irwan Mussry enggan mengungkapkan secara detail. Namun dalam 10 tahun terakhir, banyak jam tangan miliknya yang dihibahkan kepada orang lain. “Jumlahnya lumayan banyak karena puluhan tahun saya jalani bisnis ini otomatis jadi banyak koleksinya. Namun saya belakangan hanya menyimpan yang sekiranya bisa diperlukan untuk generasi selanjutnya saja, sisanya saya hibahkan,” katanya tertawa.

Dirinya juga seringkali memberikan hadiah jam tangan kepada sahabat-sahabatnya dalam momen-momen tertentu. Jam tangan adalah kado yang paling universal untuk diberikan kepada siapapun. “Tentu saat orang menikah, lalu ulang tahun, dan jam tangan bisa menjadi hadiah,” tutupnya.